Rabu, 28 Agustus 2013

jangan jadi manusia pembohong atau pendusta

Assalamu'alaikum

Jangan jadi manusia pembohong/pendusta.


Allah Ta'ala memerintahkan kepada hamba-
hamba-Nya agar senantiasa berbuat jujur:
“Wahai orang-orang yang beriman,
bertakwalah kalian kepada Allah dan jadilah
kalian bersama orang-orang yang jujur.” (QS.
At-Taubah: 119)

Jujurlah kalian dan berpeganglah selalu
dengan kejujuran, niscaya kalian termasuk
orang-orang yang jujur dan akan selamat dari
kebinasaan, serta Allah berikan kelapangan
dan jalan keluar dalam berbagai urusan
kalian. (Tafsir Ibnu Katsir 4/160)

Dusta akan menggiring si pendusta untuk
berbuat berbagai kejelekan. Demikian yang
beliau Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
kabarkan dalam hadits Abdullah bin Mas’ud
r.a:

“Sesungguhnya kejujuran membimbing pada
kebaikan, dan kebaikan akan membimbing ke
surga. Dan seseorang senantiasa jujur dan
membiasakan untuk jujur hingga dicatat di
sisi Allah sebagai seorang yang jujur. Dan
sesungguhnya dusta membimbing pada
kejahatan, dan kejahatan akan membimbing
ke neraka. Dan seorang hamba senantiasa
berdusta dan membiasakan untuk dusta
hingga dicatat di sisi Allah sebagai seorang
pendusta.” (HR. Al-Bukhari no. 6094 dan
Muslim no. 2607)

Hadits mengandung anjuran agar seseorang
berupaya membiasakan diri untuk jujur dan
menjadikan kejujuran sebagai tujuan dan
perhatiannya. Di samping itu, ada peringatan
dari kedustaan dan sikap menggampangkan
dusta, karena apabila seseorang biasa
bermudah-mudah dalam dusta, maka dia
akan sering berdusta hingga dikenal
dengannya. Dan seseorang akan dicatat di sisi
Allah sebagai orang yang jujur bila dia
membiasakannya, atau sebagai pendusta bila
ia terbiasa dengannya. (Syarh Shahih Muslim
16/160)

Disabdakan pula oleh Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bahwa dusta termasuk ciri
orang munafik, sebagaimana dikabarkan Abu
Hurairah r.a:

“Tanda orang munafik itu ada
tiga:
bila bicara
dia dusta,
bila berjanji dia mengingkari,
dan
bila diberi amanah dia mengkhianati.”
(HR. Al-
Bukhari no. 33 dan Muslim no. 107)

Berdusta demikian buruk akibatnya. Terlebih
lagi berdusta pada anak-anak akan membuka
pintu kejelekan yang luas, karena nantinya
anak akan menirunya, hingga mereka biasa
berbicara dusta dan mengingkari janjinya.

(Nashihati lin Nisaa‘, hal. 40)


AYO JADI ORANG BAIK

JAGA IMAN - JAGA SHALAT - JAGA AKHLAQ -
TUTUPLAH AURAT

semoga bermamfaat

Assalamu'alaikum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar